Skip to main content

Posts

Featured

Ketika Hidup Hanya Mengenal Kata Sekali

Dua kali? Tiga kali? Berjuta kali? Tidak. Sekali! Tak hanya melintasi spektrum lamentasi— ditemukannya pula beragam degupan kardia beralasan; suka cita, amarah, dan bermacam lainnya. Hal-hal, baik yang dipertontonkan ataukah hanya tembok yang dapat bersaksi, ia bumi hanguskan dalam keinsafan. Imaji berlarian kesana-kemari bak merekam sekuel cerita fiksi yang memang belum terjadi. Momentum tiada sudi mampir pada kali kedua karena kamu hanya mengenal kata sekali. Simpan sesal, buang amarah, taruh kerikuhan; tempatkan ia pada kotak kecil bernamakan emosi. Ia akan bangkit jika memang diperintahkan mantik di ujung kepala. Karena kamu hanya mengenal kata sekali; pendarkan netramu dengan cakupan lebih luas. Lihat segala arah mata angin, kelapangan jalan terbuka lebar. Ingat! Kamu hanya mengenal kata sekali. sava, 8.8.25 23.55

Latest Posts

the most difficult job: when fixing the cabinet item is easier than fixing you

Dive Into Your Screen: See How Ideas Connect Visually

Kabar Bahagia

Idea of fall in love one-sidedly

can you see me crying on the bus?

Satu dari Seribu

The Appetizer

trouble is a friend

movable

legowobalik