Ketika Hidup Hanya Mengenal Kata Sekali

Dua kali? Tiga kali? Berjuta kali?
Tidak. Sekali!

Tak hanya melintasi spektrum lamentasi— ditemukannya pula beragam degupan kardia beralasan; suka cita, amarah, dan bermacam lainnya.

Hal-hal, baik yang dipertontonkan ataukah hanya tembok yang dapat bersaksi, ia bumi hanguskan dalam keinsafan.

Imaji berlarian kesana-kemari bak merekam sekuel cerita fiksi yang memang belum terjadi.

Momentum tiada sudi mampir pada kali kedua karena kamu hanya mengenal kata sekali.

Simpan sesal, buang amarah, taruh kerikuhan; tempatkan ia pada kotak kecil bernamakan emosi.
Ia akan bangkit jika memang diperintahkan mantik di ujung kepala.

Karena kamu hanya mengenal kata sekali; pendarkan netramu dengan cakupan lebih luas. Lihat segala arah mata angin, kelapangan jalan terbuka lebar.

Ingat! Kamu hanya mengenal kata sekali.


sava,
8.8.25
23.55

Comments

Popular Posts